WELCOME! Salam Sejahtera! Senang sekali mendapat kunjungan dari Anda. Berikan komentar Anda di akhir setiap posting (klik link: write your comment here!), komentar Anda sangat berharga bagi saya. Terima Kasih. Please Enjoy...

HOT Search

HOT Translate

UN and Nurdin (Kemdiknas and PSSI)

>> Wednesday, January 12, 2011

Pemerintah menyatakan kelulusan siswa menggunakan format penilaian 60-40 (Kompas.com). Parahnya angka 60 adalah dari nilai UN, dan 40 dari nilai sekolah.

Ada beberapa hal menarik yang patut dicermati di sini. Pertama, pertengahan tahun lalu pemerintah (Kemdiknas) menyatakan bahwa kelulusan seratus persen di tentukan oleh sekolah. Sedangkan informasi yang diperoleh sekolah adalah kelulusan ditentukan oleh tiga hal nilai UN, nilai akademis rapor dan nilai akhlak mulia. Kesimpangsiuran standar kelulusan semakin menjadi dengan format penilai 60-40 ini. Kedua, seandainya pun digunakan format penilaian ini, pemerintah telah merobek ras keadilan siswa. Siswa yang telah belajar setidaknya 3 tahun di SMP/SMA hanya baru mempengaruhi 40% saja atas kelulusan mereka. Itu pun bila siswa tuntas mencapai kompetensi pelajaran dengan hasil terbaik. Sedangkan UN, yang hanya merupakan ujian akhir dan dilaksanakan dalam waktu kurang dari seminggu menentukan 60% kelulusan. Ketiga, Ketidakadilan semakin menjadi saat pemerintah menentukan UN dilaksanakan pada pertengahan dan akhir April ini. Sedangkan materi kurikulum baru bisa selesai pada bulan Mei. Ini mengakibatkan sekolah harus ngebut lagi (Kompas.com) mengejar materi dan membuat kelas-kelas tambahan untuk mengejar materi dan men-drilling-nya.


Pertanyaan besarnya dari segala kehebohan penyelenggaraan UN ini adalah: apa manfaatnya hasil penyelenggaaran UN itu untuk siswa, guru dan pemerintah? Untuk siswa jelas hanya untuk mengukur akumulasi kemampuan akademik mereka, selebihnya hanya membuat siswa tertekan dan melakukan dosa! bukan rahasia lagi banyak siswa yang menyogok gurunya, mengerjakan ujian dengan cara-cara curang dan melakukan hal lainnya yang penting bisa lulus! Sedangkan guru adalah juga pihak yang paling dirugikan. Bayangkan, hasil kerja keras mereka mengajar anak-anak selama 3 tahun hanya dihargai 40%! ini sama seperti Timnas Sepakbola kita yang telah berlatih keras lalu bertanding dengan negara lain, saat bertanding walaupun mereka menang, timnas hanya dihargai 40%! Dan 60% kemenangan ditentukan oleh PSSI. Guru juga dipaksa dari 'atas' untuk meloloskan target atasannya, lulus 100%! akhirnya guru menjadi 'kreatif' mencari cara-cara nakal untuk 'menolong' murid-muridnya demi asap dapur yang harus terus ngebul di rumah. Sedangkan pemerintah tidak memanfaatkan hasil UN secara maksimal. Prosentase kelulusan siswa secara nasional dan wilayah, itu saja yang dipentingkan bagi mereka. Walau kita sama-sama tahu, bahwa hasil UN itu sesungguhnya tidak murni adanya (UN On The Fall), banyak kecurangan yang terjadi. Alhasil hasil UN tidak pernah valid.




Sudah bertahun-tahun masyarakat meminta agar kebijakan UN diubah agar lebih efektif dan bermanfaat, tapi seperti yang dikatakan Retno Listiyarti kepada Kompas.com, pemerintah memang keras kepala!

"Bukan hal aneh melihat sikap pemerintah yang susah menerima masukan dan kritik dari masyarakat terhadap kebijakan ujian nasional (UN) dan format kelulusan siswa."

Sepertinya kesulitan merubah kebijakan UN dan menurunkan Nurdin Halid tidak ada bedanya.

LETTERS TO GOD

>> Tuesday, January 11, 2011

Film yang diangkat dari kisah nyata ini menembus keunungan hampir 3juta dollar. Kisah ini berpusat pada seorang anak bernama Tyler yang mengalami kanker otak. Tyler yang hidupnya bergantung hanya kepada ibunya nyaris tidak menunjukkan sikap yang pesimis terhadap hidup ini. Ia justru memberikan inspirasi kepada banyak orang termasuk saya, bahwa hidup hari ini adalah untuk memberi arti dan hidup ini adalah milik Sang Pencipta.

Dalam mengisi hari-hari setelah operasi pengangkatan tumornya, ia berusaha untuk hidup normal seperti anak lainnya. Satu kebiasaan menarik yang ia lakukan adalah menulis surat setiap hari kepada Tuhan. Ia menulis seperti layaknya kepada temannya, memasukkannya ke dalam amplop lalu memberikannya kepada petugas pos untuk dikirimkan. Tentu saja hal ini membuat kebingungan di antara staf kantor pos. Sang kepala kantor pos hanya dapat menyimpan, membaca dan berefleksi atas surat-surat tersebut.

Kisah hidup Tyler menjadi berdampak saat seorang pengantar surat baru, Brady McDaniels, bertugas di lingkungannya. Brady, yang mengalami depresi akibat berpisah dari isteri dan anaknya, hidup dalam kekacauan. minuman keras menjadi teman baiknya saat ia merasa sendiri. Diterima sebagai karyawan kantor pos, memaksa dia untuk bertugas di lingkungan di mana Tyler berada. Lambat laun Brady mengenal Tyler dan dipengaruhi oleh ketulusan dan ketegaran Tyler menghadapi tantangan hidup.

Brady, yang akhirnya juga menerima surat kepada Tuhan dari Tyler, mengalami pertobatan hidup dari kehidupannya yang  sia-sia setelah membaca dan bergaul dengan Tyler. Sayangnya, dalam masa-masa persahabatan yang manis antara tukang pos dan anak laki-laki itu, mereka harus menerima kenyataan bahwa waktu juga yang memisahkan mereka.

Kisah hidup yang sangat mengharukan dan menginspirasi ini layak untuk ditonton oleh segala usia. Hidup, bagaimana pun keadaanya, khususnya dalam masa sukar, adalah hidup milikNya. Bagian kita adalah mensyukuri kesempatan hidup, bergaul dengan Sang Pencipta dan memberi arti bagi orang lain...

Happy New Year: Hot News in The Early 2011

>> Wednesday, January 5, 2011

Selamat tahun baru!

Tahun 2011 di awali dengan isu hangat mengenai pengelolaan dana abadi pendidikan sebesar 1 trilliun rupiah. Pencairan dana sebesar 30 milliar rupiah tahun ini perlu diperhatikan pengelolaanya. Sedianya dana ini akan dikelola oleh Komite Pendidikan Indonesia yang akan menylurkannya dalam bentuk beasiswa S2, S3 dan penelitian. Mari kita bersama-sama mengawasi pengelolaannya.

Isu berikutnya adalah mengenai kekukuhan Kementrian Pendidikan Nasional untuk menyelenggarakan UN. Info terakhir mengenai hal ini adalah mengenai dihapuskannya UN ulangan dan 'penyesuaian' bentuk soal UN. Salah satu proyek Diknas terbesar ini akan dilangsungkan mulai akhir maret 2011. Kita tunggu baagimana media menyoroti hal ini, mengingat sudah beebrpa tahun lamanya berita miring dan negatif media tidak berkeputusan mengenai penyelengaraan UN ini.