WELCOME! Salam Sejahtera! Senang sekali mendapat kunjungan dari Anda. Berikan komentar Anda di akhir setiap posting (klik link: write your comment here!), komentar Anda sangat berharga bagi saya. Terima Kasih. Please Enjoy...

HOT Search

HOT Translate

Meet The Reading Bug-gers...

>> Monday, February 15, 2010

Sambil menyeruput jus alpukat, saya duduk menunggu tamu terhormat. Agak sedikit gugup, karena tidak bisa membayangkan perbincangan seperti apa yang akan terjadi setelah saya bertemu mereka. Tidak lama, sebuah pesan singkat masuk dan menyatakan bahwa mereka telah tiba di lokasi. Saya pun semakin tidak sabar.

Perbincangan selama dua jam terasa kurang. Sebenarnya masih banyak yang dapat dibicarakan, tapi waktu memang terbatas. Saya sangat terkesan dengan tim dari Reading Bug yang memulai karyanya di bangsa ini sejak 2008 lalu. Hampir semuanya adalah ibu yang telah memiliki anak. dalam kesibukan dalam ruamah tangga dan karirnya, mereka masih menyempatkan diri untuk berbagi pada anak-anak bangsa ini. Saya telah bertemu dengan orang-orang hebat di negeri ini yang serius untuk berpikir mengenai peningkatan SDM Indonesia. Ini adalah sebuah kehormatan bagi saya.

Pertemuan sabtu lalu mencatatkan beberapa hal penting:
1. Membaca mudah ditularkan kepada anak-anak, khususnya usia di bawah 12 tahun.
2. Membacakan buku sulit ditularkan pada orangtua dan guru.
3. Orangtua cenderung berkata tidak ada waktu saat diminta untuk membacakan buku pada anak. Hal ini sebenarnya adalah bentuk halus dari keegoisan orangtua.
4. Tidak ada buku yang terlalu 'berat' bagi anak untuk dibacakan, yang ada hanyalah guru atau orangtua yang terlalu 'berat' untuk mencoba membacakan.
5. Membacakan buku pada anak adalah hal yang penting dan bernilai yang dapat orang tua lakukan untuk perkembangan anak baik dari sisi pengetahun, sosial maupun kepribadian anak.
6. Untuk 'menyelamatkan' anak Indonesia dari kekurangan pembaca, perlu dibentuk lembaga-lembaga dan komunitas-komunitas sebagai katalisator atau pemicu kebiasaan membaca.
7. Kepala Sekolah berperan penting dalam meningkatkan kebiasaan membaca para siswanya.
8. Jumlah buku karangan penulis Indonesia yang bermutu masih berjumlah sedikit, ini mengakibatkan buku impor masih menjadi pilihan utama.
9. Read Aloud (membaca lantang) adalah salah satu cara yang paling efektif untuk membentuk independent reader (pembaca mandiri).
10. Pekerjaan Rumah yang harus dilakukan orang atau kelompok yang memahami pentingnya membaca ini masih besar dan perlu bersinergi untuk membuat strategi yang lebih efektif.

0 write(s) COMMENT(S) here!: