WELCOME! Salam Sejahtera! Senang sekali mendapat kunjungan dari Anda. Berikan komentar Anda di akhir setiap posting (klik link: write your comment here!), komentar Anda sangat berharga bagi saya. Terima Kasih. Please Enjoy...

HOT Search

HOT Translate

Dad, read me Cinderella...!

>> Friday, April 24, 2009

"Pa, mau baca buku tebel...!" demikian pinta anak saya selagi saya baru meletakkan bokong saya di tempat duduk untuk membaca koran. "Aduh... nanti ya, papa mau baca koran dulu, kamu main lego aja dulu ya," "Ga mau, mau baca buku tebel..!" Saya yakin tidak akan menang dalam perdebatan ini, jadi saya meletakkan koran saya dan melayani keinginannya.

Hal seperti ini terjadi umumnya saat saya ingin melakukan apa yang saya sukai. Saat saya ingin membaca koran, saat saya merebahkan diri di kasur, dsb. Dan saya tidak pernah bisa menang berdebat dengannya. Keinginan membacanya sangat kuat. Setiap hari ada tiga jenis buku yang dia baca, pertama 'buku tebel' tadi (yang sebenernya adalah buku kamus visual), buku cerita anak (cinderella, snow white, dan sejenisnya) dan buku bimbingan saat teduh untuk anak (bacaan rohani). Setiap hari dia membaca (tentu saja lebih banyak dibacakan) ketiga jenis buku itu.

Hal ini berawal dari kebiasaan saya membaca. Saya memang suka membaca. Kami, orang tuanya juga membelikan beberapa buku bergambar (pictures book) untuk mendorong dia membaca sejak dini. Saat ia masih bayi hingga usia setahun, tidak jarang saya membaca buku di depannya. Dikarenakan juga dengan kondisi rumah yang tidak besar, maka aktifitas saya dalam dengan mudah dilihat oleh anak saya. Ia melihat setiap hari orang tuanya ini memegang buku dan menatapinya dalam waktu lama. Kami juga tidak memiliki TV, sehingga hiburan visual satu-satunya hanyalah buku.

Kami sangat kagum saat anak kami berusia kira-kira satu setengah tahun. Ia dapat membuka halaman-halaman buku dengan rapi dan 'membacanya'. Kami pun senang, setiap buku dan majalah yang terdapat gambar-gambar dengan warna menonjol dan bervariasi selalu kami sodorkan padanya. Ia pun dengan gembira melihat halaman demi halaman buku itu. Sejak saat itu, kami selalu menemaninya membaca. And she likes it very much! Saat membaca adalah saat yang paling ia tunggu-tunggu...

Hingga saat ini, saat usianya menjelang tiga tahun kami tidak berhenti untuk menemaninya membaca. Terkadang, kami menemukan ia suka membaca sendirian. Mengambil buku di rak, membacanya satu persatu, mengembalikannya ke rak dan mengambil buku berikutnya, dan begitu seterusnya hingga is merasa cukup. Seringkali, ketika ia 'membaca' sendiri ia mengucap ulang apa yang kami ceritakan tentang gambar-gambar itu sendirian.

Suatu kali saya pulang kerja hingga pk. 19.00, dua belas jam meninggalkan rumah. Yang saya inginkan saat itu adalah makan dan beristirahat serta meminta pengertian istri untuk saya dibiarkan sendiri membac koran. Namun sekali lagi suara itu datang... "Pa, bacain cinderalla!"

Dari hal ini kami menarik pelajaran, bagaimana membuat anak suka membaca buku:
1. Jadi model sejak anak masih bayi. Tnjukkan aktifitas membaca Anda dihadapan anak secara konsisten sesering mungkin.
2. Jangan perkenalkan TV sebelum ia 'kerajingan' membaca. TV selalu mencuri perhatian anak, membunuh keinginan memacanya dan membinaskan masa depannya yang lebih baik.
3. Segera temani dia membaca saat dia pertama kali menunjukkan ketertarikannya pada buku.
4. Belikan dan tunjukkan buku-buku atau majalah dengan gambar-gambar aneka warna, baik yang realistis atau kartun. Awali dengan majalah-majalah yang tidak terpakai lagi, karena ada kemungkinan ia akan merusak buku Anda.
5. Selalu berinisiatif mengajak anak membaca sebagai alternatif waktu bermain bersama anak. Lakukan ini secara konsisten setiap hari, walau waktunya pendek.
6. Walau di dalam buku cerita terdapat tulisan alur ceritanya, usahakan untuk kreatif dengan menceritakan gambarnya saja. Anak tidak terlalu perduli alur cerita, tetapi kebersamaan dengan orang tuanya dan bagaimana Anda dapat menceritakannya denagn menarik.
7. Jangan menolak permintaannya untuk membaca saat ia sudah kerajingan hingga ia bisa benarbenar membaca sendiri.

Selamat Mencoba.

14 write(s) COMMENT(S) here!:

lisamon April 24, 2009 at 10:48 AM  

bener sekali pak rudi. anak saya yang gedhe skr suka bgt baca. wkt dia kecil, saya suka bacain cerita. kdg bosen jg sih, soalnya utk cerita yg sama, kalo dia suka, bs minta diulang2 bbrp kali. skr dia udah baca sendiri. kalo dibeliin buku pasti sehari lsg selesai tu buku.

Purnawan Kristanto April 24, 2009 at 11:26 AM  

Terimakasih untuk tips-tipsnya. Untuk tips kedua: "Jangan perkenalkan TV sebelum ia 'kerajingan' membaca", kami masih kesulitan melakukannya karena pembantu masih suka TV. Sementara kalau kami pergi berdua, kami harus meninggalkan anak kami bersama dia

risa April 24, 2009 at 11:33 AM  

Interesting tips... I have introduced my daughter stories, and various kinds of pictures since three months old. she is excited and enjoys it.
It's right that parents need spend time together with their daughter to read. I think it's the best tip of all. Thanks Pak Rudy for your sharing . GBU...

adityo April 24, 2009 at 5:15 PM  

bagus pak postingannya..saya skr masih blm punya anak tp saya usahakan supaya mengajarkan membaca kepada anak saya kelak.terima kasih atas infonya..
Wassalam

agus April 25, 2009 at 9:41 AM  

cool..

Pak Guru April 25, 2009 at 9:48 AM  

from facebook (http://www.facebook.com/profile.php?id=1229575285#/note.php?note_id=90548482925) :

>>Silvy Inawati:
Bagus... tq untuk tips-nya ya rud...

>>Debbie Khumara:
Haha. good post.. You may add one more thing. Make a habit of reading before the child goes to bed. There are a lot of options of "Bible for children " these days. My two year-old niece loves to read it. ;-)



Thanks for all your comments, i'm glad you like it.

pindy April 25, 2009 at 10:37 AM  

Nice posting Pak. Itu juga yang Ayah dan Ibu saya terapkan untuk kami anak2nya.

tsummassola April 27, 2009 at 2:47 PM  

Artikenya bagus,
saya juga sedang membiasakan anak saya untuk suka membaca, saya punya kesulitan sebab anak saya deket dengan neneknya dan omnya sedangkan mereka punya kebiasaan memanjakan ponakanya, how to solve it? thanks.

Pak Guru April 28, 2009 at 8:01 AM  

@ tsummassola:

nenek dan om adalah kerabat yang baik untuk dapat diajak kerjasama. Jika hubungan Anda sangat dekat dengan Anda, seharusnya tidak ada kesulitan untuk dapat mengkomunikasikan keinginan Anda agar anak suka membaca kepada mereka. Hanya sampaikan dengan detil kegiatan membaca apa yang Anda inginkan, agar mereka memiliki cukup informasi tentang apa yang harus dilakukan.

Meletakkan sejumlah buku bacaan di tempat yang mudah terjangkau anak juga merupakan suatu trik yang bagus. Anda dapat meletakkannya di setiap ruangan buku-buku yang menjadi kesukaannya. Namun sekali lagi teladan akan berbicara lebih keras dan efektif dibanding nasihat dan ajakan. Jadi usahakan memodelkan kegiatan membaca pada anak Anda selagi ada kesempatan.

Semoga berguna, selamat mencoba...

Reza "fEdOrA" April 28, 2009 at 4:12 PM  

Untuk masalah tv, tergantung situasi kondisi juga brur, terkadang bantuan media yang lain juga berguna untuk perkembangan anak dan pasti ada kelebihan dan kekurangan dengan metode seperti itu.

Pak Guru April 29, 2009 at 6:46 AM  

>> Mahayoni:
menarik anak baca, caranya sangat mudah, larang saja mereka baca, mereka pasti minta merengek-rengek. Anak saya selalu minta ke gramedia, saya hanya kasih waktu tertentu saja, hasilnya mereka melahap habis semua buku yang kami punya, TERUS..TERUS.. YES




@ fedora: TV memang banyak manfaatnya dan penting dalam hal tertentu. Namun dalam kasus menumbuhkan minat anak, sebaiknya TV 'ditiadakan'.

@ mahayoni: thanks pak ...

Pak Guru April 29, 2009 at 6:47 AM  

from facebook (http://www.facebook.com/inbox/?ref=mb#/inbox/readmessage.php?t=92796455742&mbox_pos=0):

>> Mahayoni:
menarik anak baca, caranya sangat mudah, larang saja mereka baca, mereka pasti minta merengek-rengek. Anak saya selalu minta ke gramedia, saya hanya kasih waktu tertentu saja, hasilnya mereka melahap habis semua buku yang kami punya, TERUS..TERUS.. YES




@ reza fedora: TV memang banyak manfaatnya dan penting dalam hal tertentu. Namun dalam kasus menumbuhkan minat anak, sebaiknya TV 'ditiadakan'.

@ mahayoni: thanks pak ...

Andi April 29, 2009 at 8:57 AM  

Wah makasih pak Rudi, tip yang benar-benar bagus. Anak sulung saya baru 2 tahun kadang2 mulai tergoda dengan TV waktu saya ajak baca-baca buku bergambar. Sulitnya kalau ibu mertua doyan sama sinetron. Kadang saya ajak baca-baca, perkenalkan pada buku yang lain di teras dan halaman depan rumah.

Anonymous November 26, 2011 at 1:12 AM  

awal yang baik