WELCOME! Salam Sejahtera! Senang sekali mendapat kunjungan dari Anda. Berikan komentar Anda di akhir setiap posting (klik link: write your comment here!), komentar Anda sangat berharga bagi saya. Terima Kasih. Please Enjoy...

HOT Search

HOT Translate

The School of Life

>> Wednesday, April 29, 2009

Sebelum acara tutup peti kakak saya, anak bungsunya berjanji di hadapan jenasah, bahwa ia akan dengan sunguh-sungguh mengembangkan usaha restorannya. Ia ingin agar suatu saat nanti ia dapat membiayai orang-orang yang mengalami penyakit kanker. Penyakit yang telah mengambil nyawa ibunya.

---

Terry Fox adalah seorang remaja yang sangat enerjik. Sejak remaja hingga masa kuliahnya di Universitas Simon Fraser di Vancouver ia sangat menyenagi olahraga basket dan menjadi anggota tim di sana. Namun kesenangannya ini tidak bertahan lama karena diketahuinya penyakit kanker tulang yang menyerang kaki kanannya. Kala itu tidak ada pilihan lain selain amputasi. Maka dengan penuh kesedihan, Terry harus kehilangan kaki kanannya di akhir dekade 1970an.

Beruntung Terry memiliki keluarga yang senantiasa menyemangatinya saat ia telah putus asa atas hidupnya. Dalam refleksi pribadinya, ia mendapat gagasan untuk melakukan sebuah Marathon of Hope melintasi Kanada sejauh 5000 mil. Ia ingin menunjukkan harapan dan semangatnya kepada dunia. Walau mengalami banyak tantangan, ia memulai maratonnya itu pada 12 April 1980 dari St John, Newfoundland. Dengan kaki kanan palsunya ia, mulai berlari dan masyarakat mulai menunjukkan perhatiannya pada usaha Terry ini. Namun sayang, ia tidak dapat menyelesaikan mimpinya, ia meninggal di usia 22 tahun setelah berlari 5.373 km.

Cerita ini dikutip dari Kompas.com
---

Sekolah kehidupan tidak pernah berhenti mengajar. Kurikulumnya tak terakreditasi, uang sekolahnya pun gratis. Ia tidak memiliki meja dan kursi, dan tidak memiliki berbagai fasilitas mahal. Namun ia menghasilkan banyak hal mulia.

Salah satu fungsi keluarga dan sekolah adalah mempersiapkan anak-anak untuk menghadapi kehidupan itu sendiri. Memperkaya setiap siswa dengan prinsip-prinsip dan keterampilan hidup. Menumbuhkan dan membiakkan moral yang agung demi kesejahteraan umat manusia dan kelestarian alam.

Sekolah kehidupan mengajar lebih banyak, mendidik lebih kuat dan melatih kita dengan keras. Siapapun yang lulus dalam ujian sekolah ini, akan menang atas tantangan-tantangan kehidupannya. Barangsiapa bijak, baiklah ia mengambil pelajaran atas kepedihan dan kesusahan hidup ini. Karena nilai yang dihasilkannya tak dapat dibeli dengan uang...

1 write(s) COMMENT(S) here!:

enggar April 29, 2009 at 3:33 PM  

Setuju Pak. Uang bukan segalanya. Esensi sebuah pendidikan adalah mengajarkan kita untuk mengenal diri kita sendiri.